UJIAN BAGI SEORANG ISTRI YANG SABAR

'.. Ujian Bagi Seorang Istri yang Sabar...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya." Allah Yang Maha Mulia, Maha Halus dan Maha Penyayang pada hamba-hamba-Nya yang selalu bersabar atas takdir-Nya

Terutama takdir yang tidak berkenan yang menimpanya, tidak mencela akan tetapi ridha dengan mengharap pahala dari-Nya. Kepada mereka Allah nyatakan “Sesungguhnya Allah selalu menyertai orang-orang yang bersabar”. (Al-Anfal 46)

Saudaraku...' Berikut ini ada sebuah kisah yang sangat mengharukan mengenai seorang istri yang sabar atas segala ujian yang menimpanya selama 15 tahun

Kemudian atas kesabarannya tersebut, Allah memberi rizki dan kasih sayangnya yang tak terkira.

Kisah ini adalah kisah nyata yang telah di terjemahkan dari buku Qishasasu Muatsirat Lilfatayat karya Ahmad salim Badwilan. Kisah ini terjadi di Timur Tengah akan tetapi tidak disebutkan lokasi tepatnya.

Dan aku hadiahkan terjemahan ini kepada seluruh istri mukminah yang sabar.

~ *** ~ Tatkala malam-malam pengantin menjadi mimpi bagi para pemuda yang tengah memuncak birahinya, tatkala pernikahan hanya menjadi puncak tujuan untuk menyalurkan apa yang diinginkan oleh para pemuda, bahkan sebagian pemuda yang sedang ‘kepanasan’ mencari penyaluran dengan berbagai upaya.

Berlari mencari tempat pelampiasan hawa nafsunya, sampaipun melakukannya diluar kaedah-kaedah dinul Islam. Entah itu dengan menggapai kesenangan yang haram, asyik khalwat bertelpon, kholwat ditempat sunyi atau via internet dan SMS san.

Namun disana, ada seorang akhwat yang sangat menjaga diri yang tidak pernah sekalipun melihat laki-laki sepanjang hidupnya kecuali mahramnya.

Dia adalah akhwat yang hari ini hampir mustahil bisa menikah tanpa melalui proses pacaran yang lazim dilakukan para calon pasangan masa kini.

Ini merupakan nikmat dan Allah akan memberikan rizki baginya seorang laki-laki shalih yang akan mengokohkan agamanya sepanjang usia.

Disinilah kisah itu bermula….

Seorang akhwat muslimah yang sangat menjaga diri, menutup wajahnya, berpegang teguh pada agamanya dan mulia akhlaknya.

Kemudian Allah dengan pemeliharaan-Nya serta takdir-Nya dan memberinya rizki jodoh seorang suami muslim tanpa sedikitpun harus membuka penutup wajah, tangan dan bagian-bagian tubuh lainnya.

Tidak sebagaimana yang lazim dilakukan para pemudi pada hari ini. Yang sebagian dari mereka akan merasa suka bersepi-sepi berpacaran, dan berbicara dengan suara keras, serta tertawa dan tersenyum dihadapan para lelaki tanpa ada rasa malu hanya untuk mendapatkan jodoh.

Maka, tibalah waktunya malam pengantin bersama tuntunan Islam yang indah. Kedua pengantin pun bergegas memasuki kediamannya. Sang istri lalu menyiapkan hidangan pembuka dan berkumpul mesra diruang makan.

Tiba-tiba, keduanya mendengar suara ketukan pintu. Sang suami menghentak dan berkata gusar, “Siapa tamu yang mengganggu ini?”

Lalu berdirilah sang istri menuju pintu sambil bertanya dari balik pintu, “Siapa?”.

Terdengar jawaban, “Saya adalah pengemis yang meminta sedikit makanan”.

Si istri kemudian menyampaikan kepada suaminya, “Dia adalah pengemis yang meminta sedikit makanan”.

Maka si suami pun berkata sembari marah, “Hem hanya gara-gara pengemis ini istirahat kita jadi terganggu padahal saat ini kita sedang menikmati suasana malam pertama?”.Kata"

Si suami sambil bergegas keluar dan langsung menghantam si pengemis itu secara bertubi-tubi. Sesat kemudian, terdengar rintihan dan ringisan.

Dari mulut Si pengemis yang berlalu sambil menahan rasa lapar dan membawa rasa sakit serta luka yang memenuhi ruh, jasad dan kehormatannya.

Sedangkan si suami kembali menemui istrinya di dalam kamar pengantin dengan hati yang penuh emosi karena merasa terganggu dengan kehadiran sipengemis barusan.

Namun entah mengapa tiba-tiba sejurus kemudian, si suami tampak terkena sesuatu menyerupai penyakit kesurupan, lalu dia merasa dunia menyempit dan menghimpitnya dengan keras.

Lalu dia berlari keluar dari rumah sambil menjerit, dan meninggalkan istrinya yang ketakutan, dan itu merupakan kehendak Allah.

Sementara sang istri senantiasa bersabar dan selalu mengharapkan pahalanya di sisi Allah ta’ala, hingga tak terasa lima belas tahun sudah terlewat sejak kejadian itu.

Namun setelah lima belas tahun kemudian sejak dari peristiwa itu, tiba-tiba ada seorang muslim yang datang meminangnya, dia menerima untuk menikah dengannya hingga akhirnya merakapun melangsungkan pernikahan.

Dan Pada saat malam pertama, suami istri itu pun berkumpul sambil menikmati hidangan yang telah disajikan dihadapan mereka. Namun Tiba-tiba keduanya mendengar suara ketukan pintu. Lalu si suami berkata kepada istrinya, “Pergilah dan bukakan pintu”.

Kemudian Si istri pun pergi menuju pintu dan bertanya, “Siapa?”.

“Pengemis meminta sesuap nasi”, kata tamu tersebut.

Si istri pun lalu kembali menemui suaminya yang pada saat itu langsung menanyakan ada siapa dan tamu dari mana. Kemudian Si istri pun berkata, “ Ia hanya seorang Pengemis yang meminta sesuap nasi”.

Maka si suami berkata, “Panggilah dia dan suruhlah masuk serta hidangkanlah seluruh makanan yang ada diruang ini di ruang tamu biarkan dia makan sampai merasa kenyang”. Kata suaminya,

Kemudian Si istri pun bergegas untuk membukakan pintu lalu dipanggilnya si pengemis sambari menyiapkan segala hidangan, yang ada dan dipersilahkannya si pengemis itu untuk memakannya.

Kemudian Si istri pun bergegas kembali menemui suaminya sambil menangis dan Suaminya pun bertanya, “Ada apa dan kenapa denganmu?, hingga kamu menangis?, Apa yang terjadi?, Apakah pengemis itu menghinamu?”

Si istri menjawab dengan berlinang air mata berkata, “Tidak”.

Lalu apakah dia telah“ mengganggumu?”, tanya suaminya.

“Tidak”, jawabnya.

Apakah “dia menyakitimu?”, tanya suami.

“Tidak”, jawabnya.

“Lalu kenapa engkau menangis?”, tanya suami merasa heran.

Si istri pun berkata, “Pengemis yang duduk di ruang tamu dan sekarang tengah menyantap hidangan itu adalah mantan suamiku yang dahulu lima belas tahun yang lalu telah pergi melarikan diri dan meninggalkan aku. Di saat malam penganti ku,

Dan kini justru ia kembali menemuiku disaat kita berbulan madu di malam pengantin ini dengan keadaan seperti itu mungkinkah dia terkena jin atau kesurupan. Sehingga dia lari meninggalkan rumah pada saat itu tanpa ada kabar sampai malam ini…. Dan ternyata dia kini kembali d=kesini dan telah menjadi pengemis.”

Saat itu kemudian suaminya pun tiba-tiba jadi ikut menangis….Dan

Istrinya bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”

Lalu jawabnya,“Taukah kamu siapa pengemis yang dipukul oleh mantan suamimu dulu?”, kata suami itu.

“Siapa dia?”, tanya sang istrinya.

“Sesungguhnya pengemis itu, adalah aku….”, kata suaminya menjelaskan.

Maha Suci Allah yang Maha Perkasa lagi Maha kuasa untuk Membalaskan, pada siapa yang Dia kehendaki dan kini Ia telah membalas kan rasa sakit terhadap hamba-Nya yang faqir lagi miskin, dengan merubah ke dudukan dari yang ada menjadi tiada dan dari pengemis menjadi orang berada

Dan yang dahulu berada sekarang telah berubah menjadi seorang pengemis yang datang dengan menundukkan kepala sambil mengemis dan meminta-minta kepada manusia demi sesuap nasi untuk mengganjal perut dan rasa lapar dahaganya.

Sehingga Rasa sakit itu pun telah menimpanya dengan berlipat ganda akan rasa sakitnya dikarenakan kezhaliman yang telah di lakukannya tempo dahulu pada sesama sehingga kini diri dan kehormatannya pun telah sirna.

Sesungguhnya Allah tidak meridhai kelaliman, maka Allah menurunkan hukuman bagi siapa saja yang berani menghinakan pada hamba-hamba-Nya yang terzhalimi.

Cukuplah kiranya bagi dia untuk bersabar atas segala ujian yang telah menimpanya hingga Allah memberinya rizki yang berlimpah dan menjadikannya kaya dihadapan manusia.

Kemudian Allah pun memberikan ujiannya kepada lelaki yang zhalim itu, dan Allah telah mencabut seluruh kekayaannya yang dahulu telah menjadikan dia sombong dan xhalim sehingga kini menjadikan dia sebagai seorang pengemis nestapa.

Demikianlah Allah Maha kuasa dan Maha Mulia, yang telah memberi rizkinya kepada seorang istri mukminah yang selalu bersabar atas ujian yang telah Allah berikan kepadanya setelah lima belas tahun lamanya ia menanggung duka dengan kesabarannya-,

Dan kini Allah menggantikannya dengan suami yang jauh lebih baik dari pada mantan suaminya dulu.

Dengan demikian semoga saja sajian kisah ini dapat menjadikan bahan renungan dan Semoga dapat untuk menguatkan keyakinan serta kesabaran, akan janji kasih sayang-Nya dari Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Aamiin
Wassalam.